Minggu, 24 Mei 2009

alhamdulillaah

Alhamdullilaah, ya Rahman.

sore itu seperti beberapa tahun yang lalu. sesuatu sangat mengganggu pikiranku. masalah yang hampir sama.
setang motor merahku erat di tangan. seakan satu badan satu bagian tubuhku. mesin sudah menjadi satu dengan tubuhku.
aku g tau enteng aja aku tarik itu mesin. sensasi yg lama tidak aku rasakan. di dorong oleh limit waktu yang ada untuk mengantarkan seseorang yang sangat penting bagi hidupku.
aku rasa sensasi yang tak kurasa sebelumnya. tanpa rasa takut. sensasi yg menakutkan. yng mendorong diriku untuk mengeksplorasi lebih jauh. gas...
saat beribu pikiran menggangguku kembali. konsentrasi dan kesatuanku kembali buyar. saat ada seseorang menyeberang jalan raya margonda. rem pun ku hentak. tubuh jupe mx ku terbanting beserta aku dan sebelah jiwaku.
saat tubuhku terseret aku cuma berdoa "Ya Allah boleh kau ambil hidupku, tapi selamatkanlah dia. selamatkan dia ya Allah, aku rela kau ambil nyawaku asal dia selamat". aku lihat tubuhnya yang terseret di belakangku.
aku sudah kaitkan pengaman helmnya, semoga tidak terjadi apa apa. aku pasrah, hampir menangis.
saat gaya yg menyeretku berhenti. aku langsung berdiri dan berlari menghampirinya. ya allah. kulihat dia terkapar di beton jalan margonda. tak ada darah. alhamdullilaah. aku angkat tubuhnya, aku papah dia ke pinggir jalan.
rasa bersalah, berdosa, menyesal karena mengikuti ajakan adrenalin untuk mengikuti angin. saat itu hanya satu yang aku ucapkan, Alhamdulillaah. dia selamat. karena hanya dia yang berharga buatku. selain imanku, keluargaku dan ibuku.

Alhamdullilaah ya Allah....Alhamdulillaah ya Rahman. Alhamdulillaah.