Saat aku pulang buk ber sama neng tity, anca, n plurkers di Sabang. aku liat sebuah kondisi di mana tidak aku liat di hari hari yang lain.
di sepanjang trotoar jl. Ciputat Raya tiba tiba banyak gerobak yang di jadikan "shelter". ada ibu ibu n anaknya (balita) atau orang tua. mereka diam. tanpa berbuat apa apa?? maksudnya???
kenapa?
i guess.
ini dah hampir Raya. ied mubarak.
saatnya zakat fitrah. mereka menunggu zakat di pinggir jalan raya!!
iseng aku nanya ke seorang ibu ibu, (mrs. YY)
me: "ibu apa ngga takut sakit??
Mrs YY : " ya ngga lah mas'
me: "kok banyak ya buu....
Mrs YY : apanya??
me : hahahaha, yg nongkrong di sini..
Mrs YY : "nunggu rejeki mas". biasa gitu kok kalo dah deket deket idul fitri. siapa tau ada yg ngasih zakat atau sedekah buat kita."
me : lho apa dari panitia zakat di tempat tinggal ibu, ibu ngga dapet?
Mrs YY : "wah untung untungan mas! kita kan ngga punya KTP!. ngga da duit mas, buat bikin KTP. buat makan aja susah.
obrolan berlanjut.....
jadi inget sama kawan kawan yang pada bikin baksos, @ least mereka menyentuh sisi kemanusiaan mereka. bergerak. bukan berwacana. (bravo buat kalian!!)
tapi Jakarta itu luas kawan. maybe just less than 1% of 'em can be touched.
jadi bertanya tanya?? bagaimana sih sistem pembagian zakat, dari kelurahan? dari Baznas?
Postingan
2 komentar:
yah kalo bukan kita siapa lagi yang memperhatikan mereka
bukan kami tidak percaya pada lembaga tapi alangkah senang bisa melakukannya
asal tidak mengandung ria sih sah sah aja ya say
iya neng, emang lebih tenang zakat kalo langsung kita kasih ke yg berhak....
Posting Komentar